Tugas Softskill Akuntansi Internasional

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN


Tujuan utama manajemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas.Risiko volatilitas harga yang dihadapi ini dikenal sebagai risiko pasar. Istilah risiko pasar terkadang juga digunakan dengan istilah lain yang sama artinya, yaitu risiko atas nilai (value-at-risk).
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman, suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu.untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu.

Mengapa Mengelola Risiko Keuangan ?
Pertumbuhan jasa manajemen resiko yang cepat menunjukan bahwa manajemen dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengendalikan resiko keuangan.
Jika nilai perusahaan menyamai nilai kini arus kas masa depannya, manajemen potensi risiko yang aktif dapat dibenarkan dengan beberapa alasan.
Pertama, manajemen eksposur membantu dalam menstabilkan ekspektasi arus kas perusahaan. Aliran arus kas yang lebih stabil dapat meminimalkan kejutan laba, sehingga meningkatkan nilai kini ekspektasi arus kas. Laba yang stabil juga mengurangi kemungkinan risiko gagal bayar dan kebangkrutan, atau risiko bahwa laba mungkin tidak dapat menutupi pembayaran jasa utang kontraktual.
Manajemen eksposur yang aktif memungkinkan perusahaan untuk berkonsentrasi pada risiko bisnisnya yang utama. Misal, perusahaan manufaktur dapat terlindung dari resiko suku bunga dan mata uang dengan berkonsentrasi pada produksi & pemasaran. Pemberi pinjaman (kreditur), karyawan dan pelanggan juga bisa memperoleh manfaat dari manajemen eksposur. Dengan demikian, suatu perusahaan manufaktur dapat melakukan lindung nilai risiko suku bunga dan mata uang dan berkonsentrasi pada produksi dan pemasaran. Manfaat yang sama juga tersedia bagi lembaga keuangan. Para pemberi pinjaman, karyawan dan pelanggan juga memperoleh manfaat dar manajemen eksposur. Pemberi pinjaman umumnya memiliki toleransi risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan pemegang saham, sehingga membatasi eksposur perusahaan untuk menyeimbangkan kepentingan pemegang saham dan pemegang obligasi. 
.



Peranan Akuntansi
Akuntan manajemen membantu dalam mengidentifikasikan eksposur pasar, mengkuantifikasi keseimbangan yang terkait dengan strategi respons risiko alternatif, mengukur potensi yang dihadapi perusahaan terhadap risiko tertentu, mencatat produk lindung nilai tertentu dan mengevaluasi efektivitas program lindung nilai.

Identifikasi Risiko Pasar
Kerangka dasar yang bermanfaat  untuk mengidentifikasikan berbagai jenis risiko market yang  berpotensi dapat disebut sebagai pemetaan risiko. Kerangka ini diawali dengan pengamatan atas hubungan berbagai risiko pasar terhadap pemicu nilai suatu perusahaan dan pesaingnya. Dan biasanya disebut sebagai kubus pemetaan risiko. Istilah pemicu nilai mengacu pada kondisi keuangan dan pos-pos kinerja operasi keuangan utama yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Risiko pasar mencakup risiko kurs valuta asing dan suku bunga, serta risiko harga komoditas dan eukuitas. Dimensi ketiga dari kubus pemetaan risiko, melihat kemungkinan hubungan antara risiko pasar dan pemicu nilai untuk masing-masing pesaing utama perusahaan.

Penjelasan mengenai kubus pemetaan risiko:
Baris pertama kubus eksposur yang dihadapi manajemen. Risiko suku bunga dapat mempengaruhi pendapatan perusahaan dengan cara sebagai berikut. Penjualan kredit umumnya ditagih setelah melewati periode tertentu, tergantung pada termin kredit yang ditawarkan kepada klien. Harga komoditas yang berfluktuasi dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan. Dimensi kubus eksposur yang ketiga melihat bagaimana ekspsur yang dihadapi pesaing berupa risiko pasar dapat mempengaruhi perusahaan.
Sebagai gambaran, perubahan kurs tak terduga dapat menghasilkan sejumlah pengaruh terhadap pendapatan perusahaan. Masing-masing dari hasil keluaran ini akan memiliki kaitan dengan kemungkinan tertentu berdasarkan analisis probabilitas yang bersifat objektif atau kemungkinan bersifat subjektif. 

Menguantifikasi Penyeimbangan
Peran lain yang dimainkan oleh para akuntan dalam proses manajemen risiko meliputi proses kuantifikasi penyeimbangan yang berkaitan dengan alternatif strategi respons risiko. Sebagai contoh, misalkan seorang importir memiliki komitmenpembelian perusahaan yang berdenominasi dalam mata uang asing mungkin lebih menyukai untuk tidak melakukan lindung nilai jika iya yakin bahwa uang mata uang asing itu akan melemah sebelum tanggal pengiriman barang. Akuntan harus mengukur manfaat dari lindung dinilai dan dibandingkan dengan biaya plus biaya kesempatan berupa keuntungan yang hilang dan berasal dari spekulasi pergerakan pasar

Manajemen Risiko di Dunia dengan Kurs Mengambang
Banyak pergerakan harga pasar yang telah dibahas sebelumnya saling berkaitan satu sama lain. Risiko kurs valuta asing (valas) adalah salah satu bentuk risiko yang paling umum dan akan dihadapi oleh perusahaan multinasional. Selain itu, konsep manajemen risiko dan perlakuan akuntansi terkait untuk risiko kurs valuta asing sejalan dengan risiko suku bunga, harga komoditas, dan harga ekuitas.
Dalam dunia kurs mengambang, manajemen risiko mencakup :
1. Antisipasi pergerakan kurs,
2. Pengukuran risiko kurs valuta asing yang dihadapi perusahaan,
3. Perancangan strategi perlindungan yang memadai, dan
4. Pembuatan pengendalian manajemen risiko internal.

Peramalan atas Perubahan Kurs
Dalam mengembangkan program manajemen risiko nilai tukar, manajer keuangan harus memiliki informasi mengenai kemungkinan arah, waktu, dan magnitudo perubahan kurs. Informasi yang sering kali digunakan dalam membuat peramalan kurs (yaitu depresiasi mata uang) berkaitan dengan perubahan dalam faktor-faktor berikut ini :
1. Perbedaan Inflasi (inflation differential).
2. Kebijakan moneter (monetery policy)
3. Neraca Perdagangan (balance of trade)
4. Neraca pembayaran (balance of payment)
5. Cadangan moneter dan kapasitas utang luar negeri (international monetary reserve and debt capacity)
6. Anggaran nasional (national budget)
7. Kurs forward (forward exchange quotations)
8. Kurs tidak resmi (unofficial rates)
9. Perilaku mata uang terkait (behavior of related currencies)
10. Perbedaan suku bunga (interest rate differentials)
11. Harga opsi ekuitas luar negeri (foreign equity option prices)


Manajemen Potensi Resiko
Potensi terhadap risikovalas timbul apabila perubahan kurs valas juga mengubah nilai aktiva bersih, laba dan rus kas suatu perusahaan. Pengukuran akuntansi tradisional terhadaap potensi risiko valas ini berpusat pada dua jenis potensi risiko yaitu risiko translasi dan transaksi.
1. Potensi Resiko Translasi
Potensi risiko translasi mengukur pengaruh perubahan kurs valas terhadap nilai  ekuivalen mata uang domestic atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing yang dimiliki oleh perusahaan. Karena jumlah dalam mata uang asing umumnya ditranslasikan ke dalam nilai ekuivalen mata uang domestic untuk tujuan pengawasan manajemen atau pelaporan keuangan eksternal, pengaruh translasi ini menimbulkan dampak langsung terhadap laba yang dilaporkan. Aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing menghadapi potensi resiko kurs jika suatu perubahan dalam kurs menyebabkan nilai ekuivalen dalam mata uang induk perusahaan berubah. Kelebihan antara aktiva terpapar risiko dengan kewajiban terpapar menyebabkan timbulnya posisi aktiva terpapar bersih, hal ini disebut dengan potensi risiko positif. Devaluasi mata uang asing relatif terhadap mata uang pelaporan menimbulkan kerugian transaksi. Sebaliknya jika perusahaan memiliki posisi kewajiban terpapar bersih atau potensi risiko negati. Revaluasi mata uang asing menghasilkan keuntungan translasi.

2. Potensi Risiko Transaksi
Potensi Risiko transaksi berkaitan dengan keuntungan dan kerugian nilai tukar valuta asing yang timbul dari penyelesaian transaksi yang berdenominasi dalam mata uang asing. Tidak seperti keuntungan dan kerugian translasi, keuntungan dan kerugian transaksi memiliki dampak langsung terhadap arus kas. Kontrol pusat terhadap keseluruhan potensi risiko mata uang suatu perusahaan masih dimungkinkan. Agar terlaksana, masing-masing perusahaan afiliasi luar negeri harus mengirimkan laporan potensi risiko multi mata uang kepada kantor pusat perusahaan secara terus menerus. Sekali potensi risiko telah digabungkan berdasarkan mata uang dan negara, Perusahaan dapat melakukan kebijakan lindung nilai terkoordinasi secara terpusat untuk menghilangkan kerugian potensial.
Potensi risiko akuntansi vs ekonomi : Baik laporan potensi risiko translasi dan transaksi tidak mengukur potensi risiko ekonomi suatu perusahaan. Ini merupakan pengaruh perubahan nilai mata uang terhadap kinerja operasi dan arus kas masa depan perusahaan. Istilah potensi risiko ekonomi menunjukkan bahwa perubahan kurs mempengaruhi posisi kompetitif perusahaan dengan mengubah harga masukan dan keluaran perusahaan relatif terhadap harga kompetitof luar negri.

Strategi Perlindungan
1. Lindung Nilai Neraca
Dapat mengurangi potensi resiko yang dihadapi perusahaan dalam menyesuaikan tingkatan dan nilai denominasi moneter aktiva dan kewajiban perusahaan yang terpapar.
2. Lindung Nilai Operasional
Bentuk perlindungan resiko ini berfokus pada variabel – variabel yang mempengaruhi pendapatan dan beban dalam mata uang asing. Melalui peningkatan harga jual secara proporsional terhadap perkiraan depresiasi mata uang ini akan membantu perlindungan target margin kotor.
3. Lindung Nilai Struktural
Lindung nilai ini mencakup relokasi tempat manufaktur untuk   mengurangi potensi risiko yang dihadapi perusahaan atau mengubah negara yang menjadi sumber bahan mentah atau komponen manufaktur.
4. Lindung Nilai Kontraktural
Lindung nilai kontraktural ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada para manajer dalam mengelola potensi risiko valuta asing yang dihadapi. Kebanyakan instrumen keuangan ini adalah derivatif, dan merupakan instrumen dasar.

Akuntansi Untuk Produk Lindung Nilai
Akuntansi untuk produk lindung nilai merupakan kontrak atau instrumen keuangan yang memungkinkan penggunaannya untuk meminimalkan, menghilangkan, atau paling tidak mengalihkan resiko pasar pada pundak pihak lain.
Perlakuan akuntansi untuk derivatif keuangan yang telah diterima secara internasional adalah menetapkan nilai produk menurut pasar dengan timbul keuntungan atas kerugian yang diakui sebagai bagian dari laba nonoperasional. Mencakup hal-hal berikut :
- Pos-pos yang sedang dilindung nilai menimbulkan risiko pasar yang harus dihadapi perusahaan
- Perusahaan mendeskripsikan strategi lindung nilai
- Perusahaan menentukan instrumen yang akan digunakan untuk lindung nilai.
- Perusahaan mencatat alasannya mengapa lindung nilai yang dilakukan kemungkinan besar dan akan efektif.

Produk ini mencakup  Contract Forward, Future Keuangan, SWAP, dan Opsi mata uang.
a. Contract Forward Valas
Merupakan perjanjian untuk mengirimkan atau menerima jumlah mata uang tertentu yang dipertukarkan dengan mata uang domestik, pada suatu tanggal di masa mendatang.
b. Future Keuangan
Merupakan komitmen untuk membeli atau menyerahkan sejumlah mata uang asing pada suatu tanggal tertentu di masa depan dengan harga yang ditentukan.
c. Opsi Mata Uang
Memberikan hak kepada pembeli untuk membeli (call) atau menjual (put) suatu mata uang dari pihak penjual (pembuat) berdasarkan harga (eksekusi) tertentu pada atau sebelum tanggal kadaluwarsa (eksekusi) yang telah ditentukan.
d. SWAP Mata Uang
Mencakup pertukaran saat ini dan dimasa depan atas dua mata uang yang berbeda berdasarkan kurs yang telah ditentukan sebelumnya. SWAP mata uang memungkinkan perusahaan untuk:
1. Mendapatkan akses terhadap pasar modal yang sebelum tidak didapat diakses dengan biaya yang relatif rendah.
2. Melakukan lindung nilai terhadap risiko kurs yang timbul dari kegiatan usaha internasional.   

Perlakuan Akuntansi
FASB menerbitkan FAS No. 133 yang diklarifikasi melalui FAS 149 pada bulan april 2003, unuk memberikan pendekatan tunggal yang kompherensif atas akuntansi untuk transaksi derivatif dan lindung nilai. IFRS No. 39 yang baru saja direvisi berisi panduan yang untuk pertama kalinya memberikan tuntunan yang universal terhadap akuntansi untuk derivatif keuangan. Sebelum kedua standar ini dibuat standar akuntansi global untuk produk tidak lengkap tidak konsisten dan dikembangkan secara bertahap.
Provisi dasar standar ini adalah :
1. Seluruh instrumen derivatif dicatat pada neraca sebagai aktiva dan kewajiban. Instrumen derivatif dicatat sebesar nilai wajarnya, termasuk yang melekat pada kontrak utama yang tidak dicatat sebesar nilai wajarnya 
2. Keuntungan dan kerugian dari perubahan dalam nilai wajar instrumen derivatif bukanlah aktiva atau kewajiban. Secara otomatis, keduanya diakui sebagai laba jika direncanakan sebagai lindung nilai.
3. Lindung nilai haruslah efektif agar layak mendapatkan perlakuan akuntansi khusus
4. Untuk lindung nilai atas aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing yang diakui dan komitmen perusahaan dalam mata uang asing yang belum diakui.
5. Keuntungan atau kerugian dari investasi bersih dalam mata uang asing pada awalnya dicatatdalam laba komprehensif lainnya. Selanjutny, direklasifikasikan ke dalam laba berjalan jika anak perusahaan tersebut.
6. Keuntungan atau kerugian dan lindung nilai terhadap arus kas masa depan yang belum pasti, seperti perkiraan penjualan ekspor, pada awalnya diakui sebagai bagian dari laba komprehensif. Keuntungan atau kerugian diakui dalam laba apabila transaksi yang diperkirakan terjasi itu mempengaruhi laba.

Isu Praktik
Meskipun aturan penuntun yang dikeluarkan oleh FASB dan IASB telah banyak mengklarifikasi pengakuan dan pengukuran derivatif, masih saja terdapat beberapa masalah. Yang pertama berkaitan dengan penentuan nilai wajar. Wallance menyebutkan terdapat 64 kemungkinan perhitungan untuk mengukur perubahan dalam nilai wajar atas resiko yang sedang dilindungi nilai dan atas instrumen lindung nilai.

Lindung Nilai Atas Aktiva, Kewajiban Yang Diakui atau Komitmen Perusahaan Yang Belum Diakui
Keuntungan atas kontrak forward secara efektif telah menimbangi devaluasi nilai peso. Perkiraan margin kotor dan laba operasi dapat dibuat. Diskon kontrak forward merupakan biaya atas lindung nilai risiko valas. Di lain pihak, tampilan diatas juga dapat terjadi dalam bentuk perkiraan akan dilakukan penjualan ekspor. Harapan ini bukanlah hasil dari transaksi masa lalu ataupun juga bukan hasil dari komitmen penjualan perusahaan. Ini merupakan bentuk arus kas masa depan yang tidak pasti.

Lindung Nilai Investasi Bersih Dalam Operasi Luar Negeri
Sebuah anak perusahaan luar negeri yang memiliki posisi aktiva bersih terpaapr hendak dikonsolidasikan dengan induk perusahaan, maka akan timbul kerugian translasi jika nilai mata uang asing mengalami penurunan relatif terhadap mata uang induk perusahaan. Kerugian translasi juga terjadi jika anak perusahaan luar negeri memiliki posisi kewajiban bersih terppar dan nilai mata uang asing meningkat relatif terhadap mata uang induk perusahaan. Salah satu cara untuk meminimalkan kerugian ini adalah dengan membeli kontrak forward. Strategi ini berarti menggunakan keuntungan transaksi yang direalisasikan dari kontrak forward untuk mengimbangi kerugian translasi.

Berspekulasi Dalam Mata Uang Asing
Terdapat peluang untuk meningkatkan laba dilaporkan dengan menggunakan kontrak forward dan opsi dalam pasar valas. Kontrak forward yang dibeli untuk spekulasi pada awalnya dicatat sebesaar kurs forward. Keuntungan atas kerugian transaksi yang diakui sebelum penyelesaian bergantung pada antara kurs atau forward awal dari kurs yang tersedia untuk periode kontrak yang tersisa.
 Perlakuan akuntansi untuk instrumen mata uang asing lainnya yang dibahas adalah mirip dengan perlakuan untuk kontrak forward. Perlakuan akuntansi yang dibahas di sini berdasarkan pada sifat aktifitas lindung nilai yaitu apakah derivatif melindungi nilai komitmen perusahaan, transaksi yang akan terjadi, investasi bersih pada operasi luar negeri, dan sebagainya.
Kesulitan dalam pengukuran nilai wajar dan perubahan dalam nilai instrumen lindung nilai terjadi apabila derivatif keuangan tidak diperdagangkan secara aktif. Sebagai contoh, pengukuran keuntungan atau kerugian yang berkaitan dengan kontrak opsi akan bergantung pada apakah opsi tersebut diperdagangkan pada suatu bursa efek utama atau diluar bursa utama.



Pengungkapan
Melakukan analisis atas pengaruh potensial kontrak derivatif terhadap kinerja yang dilaporkan dan terhadap karakteristik risik suatu perusahaan merupakan hal sukar dilakukan. Pengungkapan yang diwajibkan oleh FAS 133 dan IAS 39 sedikit banyak telah menyelesaikan masalah ini. Pengungkapan itu antara lain:
1. Tujuan dan strategi manajemen resiko untuk melakukan transaksi lindung nilai
2. Deskripsi pos-pos yang dilindung nilai
3. Identifikasi resiko pasar dari pos-pos yang dilindung nilai
4. Deskripsi mengenai instrumen lindung nilai
5. Jumlah yang tidak dimasukan dalam penilaian efektivitas lindung nilai
6. Justifikasi awal bahwa hubungan lindung nilai tersebut akan sangat efektif untuk meminimalkan resiko pasar
7. Penilaian berjalan mengenai efektifitas lindung nilai aktual dari seluruh derivatif yang digunakan selama periode berjalan

Kendali Keuangan

Poin-Poin Pengendalian Keuangan
Sistem evaluasi kinerja terbukti bermanfaat dalam berbagai sektor. Sektor ini mencakup tetapi tidak terbatas pada bagian treasuri perusahaan, pembelian dan anak perusahaan luar negeri. Kontrol terhadap bagian treasuri perusahaan mencakup pengukuran kinerja seluruh program manajemen risiko nilai tukar, mengidentifikasikan lindung nilai yang digunakan dan pelaporan hasil lindung nilai. Sistem evaluasi tersebut juga mencakup dokumentasi atas bagaimana dan sejauh apa bagian tresury perusahaan membantu unit usaha lainnya dalam organisasi itu.
Dalam banyak organisasi, manajemen risiko valuta asing tersentralisasi pada kantor pusat perusahaan. Hal ini memungkinkan para manajer anak perusahaan untuk berkonsentrasi pada usaha intinya. Namun demikian, ketika membandingkan hasil aktual dan hasil yang diperkirakan, sistem evaluasi harus memiliki acuan yang digunakan untuk membandingkan keberhasilan perlindungan risiko perusahaan.

Acuan Yang Tepat
Objek dari manajemen resiko adalah untuk mencapai keseimbangan antara pengurangan resiko dan biaya. Dengan demikian standar yang tepat yang digunakan untuk menilai kinerja aktual merupakan bagian yang diperlukan dalam setiap sistem penilaian kinerja. Acuan ini perlu di perjelas dibagian awal sebelum pembuatan program perlindungan dan harus didasarkan pada konsep biaya kesempatan.
Jika program manajemen risikovalas tersentralisasi, maka acuan yang tepat dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan program perlindungan risiko perusahaan menerapkan program yang dapat diimplementasikan oleh manajer setempat. Dalam kasus lain, perusahaan yang menolak risiko valuta asing secara otomatis mungkin melakukan lindung nilai terhadap potensi luar negeri yang mungkin dihadapi melalui pasar forward atau peminjaman dalam mata uang lokal.

Sistem Pelaporan
Sistem pelaporan resiko keuangan harus dapat merekonsiliasikan sistem pelaporan internal dan eksternal. Kegiatan manajemen resiko memiliki orientasi kedepan. Namun pada akhirnya mereka harus merekonsiliasikan dengan pengukuran potensi resiko dan akun-akunkeuangan untuk keperluan pelaporan eksternal. Hali ini umumnya merupakan wilayah kekuasaan departemen kontroler perusahaan. Pendekatan tim merupakan cara yang efektif dalam merumuskan tujuan risiko keuangan, standar kinerja, serta sistem pengawasan dan pelaporan. Manajemen risiko keuangan m,erupakan contoh utama di mana keuangan perusahaan dan akuntansi sangat berkaitan erat.


Contoh Perusahaan yang Menerapkan Harmonisasi Akuntansi Internasional
Dalam laporan keuangan tahunan periode 2014 Perusahaan ING_Group, dapat menunjukkan praktik penerapan harmonisasi akuntansi internasional. Diantaranya terdapat bagian dihalaman 335 mengenai opini auditor. Bahwa dikemukakan Laporan keuangan perusahaan ING_Group telah disusun sesuai dengan IFRS.

Audit Opinion

In our opinion:
1. The consolidated annual accounts give a true and fair view of the financial position of ING Group as at 31 December 2014 and of its result and its cash flows for 2014 in accordance with International Finance Reporting Standards asadopted by the European Union and with Part 9 of Book 2 of the Dutch Civil Code
2. The parent company annual accounts give a true and fair view of the financial position of ING Group as at 31 December 2014, and of its results for 2014 in accordance with Part 9 of Book 2 of the Dutch Civil Code.
The annual accounts include ING Group’s consolidates annual accounts and the parent company annual accounts. The consolidated annual accounts comprise the consolidated balance sheet as 31 December 2014, the consolidated profit and loss account, the consolidated statement of comprehensive income, the consolidated statement of cash flows, the consolidated statement of changes in equity for 2014 and the notes comprising a summary of the significant accounting policies and other explanatory information. The parent company annual accounts comprise teh parent company balance sheet as at 31 December, The parent company profit and loo account, the parent company statement of changes in equity for 2014 and the notes comprising a summary of the sifnificant accounting policies and other explanatory information.




Referensi:

Frederick D.S. Choi, dan Gary K. Meek, International Accounting, Buku 2 Edisi 5.  Jakarta: Salemba Empat, 2005.
Laporan Keuangan ING Group Tahun 2014.

Tulisan Ini Adalah Salah Satu Bentuk Untuk Memenuhi
Tugas Mata Kuliah Akuntansi Internasional


Nama   : N. Febriani
        S. Mulyati 

Dosen  : Jessica Barus, S.E., Mmsi.



Komentar

Postingan Populer