Pengaruh Perkembangan Kewirausahaan Terhadap Tingkat Perekonomian Indonesia



TULISAN PEREKONOMIAN INDONESIA



Disusun Oleh :
               
                       NiaFebriani                     25212297
                                          
                               Kelas : 1EB20
                                                                     
PEREKONOMIAN INDONESIA
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS GUNADARMA


Pengaruh Perkembangan Kewirausahaan Terhadap Tingkat Perekonomian Indonesia
Pendahuluan
Krisis yang melanda bangsa Indonesia sejak tahun 1996 tidak hanya berpengaruh terhadap dunia usaha, tetapi juga berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat luas. Dunia kerja semakin sempit, sementara masyarakat yang membutuhkan lapangan kerja semakin meningkat. Pengangguran yang disebabkan ketiadaan lapangan kerja pada akhirnya menjadi beban masyarakat juga. Pengangguran ini akibat dari semakin sulitnya mendapatkan pekerjaan terutama di kota-kota besar.
Masyarakat yang tinggal di perkotaan sering mengharapkan mendapat pekerjaan formal di kantor-kantor, sementara penawaran pekerjaan di sektor formal sangat terbatas. Tuntutan kualitas sumber daya manusia makin lama makin tinggi dan menuntut kekhususan yang lebih sulit untuk dipenuhi. Lapangan kerja yang terbatas membuat orang mencari jalan untuk bertahan hidup agar dapat hidup layak. Dengan melihat situasi tersebut maka sektor informal merupakan alternatif yang dapat membantu menyerap pengangguran. Berwirausaha merupakan satu alternatif jalan keluar terbaik. Wirausaha adalah seseorang yang berkemauan keras melakukan tindakan yang bermanfaat. Wirausaha juga didefinisikan sebagai orang yang memiliki gaagasan dan mengelola serta menjalankan gagasannya tersebut. Kewirausahaan ialah kemampuan menggerakkan orang-orang dan berbagai sumber daya untuk berkreasi, mengembangkan dan menerapkan solusi terhadap berbagai masalah agar dapat menciptakan makna dan memenuhi kebutuhan manusia.
Berdasarkan situasi diatas, kehadiran dan peranan wirausaha tentu saja akan memberikan pengaruh terhadap kemajuan perekonomian dan perbaikan pada keadaan ekonomi di Indonesia sekarang ini. Menjadi wirausaha berarti memiliki kemampuan menemukan dan mengevaluasi peluang-peluang mengumpulkan sumber – sumber daya yang diperlukan dan bertindak untuk memperoleh keuntungan dari peluang – peluang tersebut. Dengan meningkatnya kewirausahaan, diharapkan perekonomian di Indonesia juga meningkat.
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka masalah penelitian ini adalah bagaimana keterkaitan antara perkembangan kewirausahaan dengan perekonomian di Indonesia, apa saja pengaruh positif perkembangan kewirausahaan terhadap tingkat perekonomian Indonesia, serta apakah resiko wirausahawan dalam pengembangan bisnis.
Dengan demikian, tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis sampai berapa jauh keterkaitan antara  perkembangan kewirausahaan dengan perekonomian di Indonesia, untuk mengetahui pengaruh positif perkembangan kewirausahaan terhadap tingkat perekonomian Indonesia, serta untuk mengetahui resiko wirausahawan dalam pengembangan bisnis di Indonesia.
Bagi pengusaha, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bahwa tingkat keinginan untuk berwirausaha akan menjadi penentu kelangsungan hidup usaha tersebut. Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi yang dapat dijadikan bahan perbandingan dalam melakukan penelitian di masa yang akan datang. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu menambah wawasan pengembangan ilmu mengenai kewirausahaan dan pengaruhnya terhadap perekonomian di Indonesia, serta meningkatkan kesadaran pembaca untuk berwirausaha dalam rangka meningkatkan perekonomian di Indonesia.
Tinjauan Tentang Kewirausahaan
Beberapa decade ini telah terjadi perubahan sosial dan ekonomi yang sangat pesat sebagai akibat dari proses globalisasi dalam berbagai sektor. Di sisi lain keprihatinan pun muncul oleh adanya inflasi, pengangguran, serta dilema ekologi untuk memperoleh gol ekologis dan daya dukung ekonomi serta keseimbangan di planet bumi ini. Hal tersebut menuntut adanya kepemimpinan yang kreatif dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang rumit. Generasi sekarang dan berikutnya dituntut untuk mampu dan terlatih untuk menghadapi hal ini dan berbagai perubahan sosial serta kebutuhan manusia.
Di negara yang dilanda keterpurukan dalam berbagai aspek seperti Indonesia sekarang ini, kekurangan pangan dan bencana kelaparan serta tragedi kemanusiaan sering terjadi. Kondisi seperti ini mengakibatkan hilangnya kepercayaan atas kemampuan diri dan kemampuan mengelola masa depan.
Melihat fakta-fakta di atas tentang kehidupan ekonomi yang tidak berjalan dengan baik, sejauh mana relevansi kewirausahaan dapat memberikan solusi ekonomi, lingkungan, sosial maupun masalah kemanusiaan. Kewirausahaan memiliki peranan yang sangat penting dalam segala dimensi kehidupan ini. Masyarakat yang dibangun kembali memiliki vitalitas dan energi yang bermula dari aktivitas kewirausahaan.
Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan ( Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian. Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya dan menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausaha. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.
Peranan Wirausaha dalam Perekonomian Nasional

Seorang ahli bernama J. Schumpeter menekankan pentingnya peranan wirausahawan dalam kegiatan ekonomi suatu negara, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, para pengusaha merupakan golongan yang akan terus-menerus membuat pembaruan atau inovasi dalam kegiatan ekonomi.

Inovasi tersebut meliputi memperkenalkan barang-barang baru, mempertinggi efisiensi dalam memproduksi suatu barang, memperluas pasar suatu barang ke pasaran yang baru, mengembangkan sumber bahan mentah yang baru, dan mengadakan perubahan dalam organisasi. Peranan wirausahawan sangat dibutuhkan oleh suatu Negara karena ikut pula menentukan keberhasilan pembangunan nasional.

Adapun peranan wirausahawan adalah sebagai berikut.
a. Ikut meningkatkan kegiatan ekonomi suatu negara.
b. Ikut memajukan ekonomi bangsa dan negara.
c. Ikut meningkatkan taraf hidup masyarakat.
d. Ikut mengurangi atau mengatasi pengangguran.
e. Ikut mengatasi ketegangan sosial.
f. Ikut meningkatkan perdagangan domestik (dalam negeri) maupun perdagangan internasional.
g. Ikut meningkatkan devisa negara.
h. Ikut meningkatkan pengelolaan sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya modal.
Pengaruh Positif Kewirausahaan
Dampak positif sosio-ekonomis dengan adanya wirausaha yaitu menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kualitas hidup, meningkatkan pemerataan pendapatan, memanfaatkan dan memobilisasi sumberdaya untuk meningkatkan produktivitas nasional, serta meningkatkan kesejahteraan pemerintahan melalui  program pemerintahan, seperti pajak dan lain-lain.
Hendra Esmara mengemukakan gagasan pengukuran pembangunan Indonesia yang terdiri dari tiga komponen dan 20 indikator. Ketiga komponen tersebut adalah penduduk dan kesempatan kerja, pertumbuhan ekonomi, serta pemerataan dan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan gagasan tersebut maka kewirausahaan dapat meningkatkan pembangunan Indonesia karena kewirausahaan dapat menyediakan lapangan pekerjaan sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menurut Michael P. Todaro, sumber kemajuan ekonomi bisa meliputi berbagai macam faktor, akan tetapi secara umum dapat dikatakan bahwa sumber-sumber utama bagi pertumbuhan ekonomi adalah adanya investasi-investasi yang mampu memperbaiki kualitas modal atau sumber daya manusia dan fisik, yang selanjutnya berhasil meningkatkan kuantitas sumber daya produktif dan yang bisa menaikkan produktivitas seluruh sumber daya melalui penemuan-penemuan baru, inovasi, dan kemajuan teknologi. Berdasarkan pendapat tersebut, kewirausahaan dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Dengan adanya dampak positif wirausaha tersebut, maka pencari lapangan kerja yang semula hanya berminat pada sektor formal diharapkan merubah pandangannya dan beralih pada sektor informal. Menurut Stephen R. Covey, perubahan tersebut seringkali merupakan proses yang menyakitkan. Ia merupakan perubahan yang harus dimotivasi oleh suatu tujuan yang lebih tinggi, oleh kesediaan untuk menomorduakan apa yang anda pikir anda inginkan sekarang untuk apa yang anda inginkan di kemudian hari.

Resiko Wirausahawan dalam Pengembangan Bisnis
Seiring dengan perkembangan usaha yang biasanya diikuti dengan perubahan gaya manajemen, maka pada saat yang sama para wirausahawan dihadapkan pada berbagai resiko. Pada dasarnya ada dua resiko yang dihadapi oleh para wirausahawan ketika diberikan kesempatan untuk mengembangkan usahanya. Kedua resiko tersebut adalah resiko riil, yaitu resiko yang terlihat, bisa dihitung, bisa diantisipasi dan bisa dihindari dan resiko psikologis, yaitu resiko yang tidak terlihat, tidak bisa dihitung, bisa diantisipasi, tetapi belum tentu bisa dihindarkan.
Menurut Walter Wriston (dalam buku Chouch, tahun 2002), kehidupan merupakan proses pengaturan resiko, bukan penghapusannya. Keluhan-keluhan seperti yang disebutkan di atas seharusnya tidak perlu terjadi jika para wirausahawan sudah mempersiapkan infrastruktur sumber daya manusia sejak keputusan pengembangan perusahaan dibuat. Dalam kenyataannya, perencanaan SDM ini jarang dilakukan oleh para wirausahawan bahkan seringkali dilupakan. Penempatan para profesional di dalam perusahaan menjadi proses tambal sulam, akibatnya pembajakan terhadap tenaga profesional sering terjadi, padahal belum tentu profesional hasil bajakan tersebut tepat dengan kebutuhan perusahaan, akhirnya tidak jarang wirausahawan menjadi kecewa.
Menurut pendapat Douglas Mc Gregor (dalam buku Sadarachmat, tahun 2001), ada dua jenis teori yang menunjukkan sifat-sifat manusia dalam bekerja, yaitu teori X dan teori Y. Teori X berasumsi bahwa pada dasarnya manusia itu pemalas, selalu berusaha sedikit mungkin, tidak mempunyai ambisi, tidak ingin berinisiatif yang mereka inginkan hanyalah rasa aman, tidak mempunyai tanggung jawab. Sedangkan teori Y berasumsi bahwa manusia pada dasarnya tidak menentang kebutuhan berorganisasi dan memandang bahwa bekerja sebagai suatu kegiatan yang wajar atau kebutuhan, seperti halnya makan, tidur, istirahat, dan sebagainya. Manusia salalu siap dan ingin memikul tanggung jawab. Berdasarkan teori tersebut, kita bisa membayangkan jika asumsi-asumsi mengenai teori X tersebut berada di sekeliling kita, betapa beratnya dan sukarnya mengurus suatu organisasi. Hal ini lah yang menghambat perkembangan kewirausahaan.
          


       Karakteristik resiko
1.      Ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa.
2.      Ketidakpastian yang bila terjadi akan menimbulkan kerugian

   Penyebab kegagalan usaha 
Ada beberapa penyebab gagalnya usaha (bisnis):
·         Perencanaan yang kurang matang
·         Kurangnya modal
·         Bakat yang tidak cocok
·         Kurang pengalaman
·         Lemahnya pemasaran
·         Tidak mempunyai semangat berwirausaha
·         Tidak mempunyai etos kerja yang tinggi

       Macam-macam resiko

·         Kegagalan dalam produksi
·         Barang produksi tidak laku
·         Tempat penjualan yang tidak strategi
·         Pencarian pegawai yang kurang prefesional dalam bidangnya
·         Kurang bisa memasarkan produk
·         Persaingan global
·         Bencana alam
·         Kurang diterima usahanya oleh masyarakat
·         Kurangnya dana
·         Pemasaran produk yang salah
·         Pelayanan yang tidak memuaskan
·         Penetapan harga yang tinggi

Menurut sifat, dibedakan :

·         Resiko Murni
Yaitu resiko yang terjadi pasti akan menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa sengaja.
Misal: kebakaran. bencana alam, pencurian dan sebagainya

·         Resiko Spekulatif
Yaitu resiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan agar memberikan keuntungan bagi pihak tertentu.
Misal: utang piutang, perdagangan berjangka, dan sebagainya

·         Resiko Fundamental
Yaitu resiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada seseorang dan yang menderita cukup banyak.
Misal: banjir, angin topan, dan sebagainya.


     Cara Mengatasi Resiko Usaha
Berikut langkah-langkah yang perlu Anda perhatikan, untuk mengurangi resiko.

1.      Sebelum memulai usaha,
Sebaiknya Anda melakukan riset mengenai hambatan-hambatan yang dimungkinkan muncul ditengah perjalanan usaha. Dengan begitu Anda dapat menyiapkan strategi sedini mungkin, untuk mengantisipasi hambatan yang dimungkinkan ada. Misalnya saja resiko persaingan bisnis yang dimungkinkan semakin meningkat.
2.      Pilihlah peluang bisnis sesuai dengan skill dan minat yang Anda miliki,
Jangan sampai Anda memulai usaha hanya karena ikut-ikutan trend yang ada. Dengan memulai usaha sesuai dengan skill dan minat, setidaknya Anda memiliki bekal pengetahuan dan keahlian untuk mengurangi dan mengatasi segala resiko yang muncul di tengah perjalanan Anda. Hindari peluang usaha yang tidak Anda kuasai, ini dilakukan agar Anda tidak kesulitan dalam mengatasi segala resikonya.
3.      Carilah informasi mengenai kunci kesuksesan bisnis Anda.
Hal tersebut bisa membantu Anda untuk menentukan langkah-langkah apa saja yang bisa membuat usaha Anda berkembang, dan langkah apa saja yang tidak perlu dilakukan untuk mengurangi munculnya resiko yang tidak diinginkan.
4.      Sesuaikan besar modal usaha yang Anda miliki dengan resiko usaha yang Anda ambil. Jangan terlalu memaksakan diri untuk mengambil peluang usaha yang beresiko besar, jika modal usaha yang Anda miliki juga masih terbatas.
5.      Kesuksesan bisnis bisa dibangun dengan adanya keteguhan hati yang didukung kreatifitas. Dengan keteguhan hati dalam mencapai kesuksesan serta kreatifitas untuk mengembangkan usaha dengan ide-ide baru. Maka segala resiko yang muncul bisa Anda atasi dengan baik.
6.      Cari informasi tentang prospek bisnis tersebut sebelum mengambil sebuah resiko.
Saat ini banyak peluang usaha yang tiba-tiba booming, namun prospek bisnisnya tidak bisa bertahan lama. Hanya dalam hitungan bulan saja, bisnis tersebut surut seiring dengan bergantinya trend pasar. Sebaiknya Anda menghindari jenis peluang usaha seperti itu, karena resikonya cukup besar.
7.      Ketahui seberapa besar tingkat kebutuhan masyarakat akan produk Anda.
Semakin besar tingkat kebutuhan konsumen akan sebuah produk, maka akan memperkecil resiko bisnis tersebut. Setidaknya resiko dalam memasarkan produk.


Pertumbuhan Ekonomi

Tidak sedikit teoritikus yang mendefinisikan pertumbuhan ekonomi, oleh karena itu dalam merumuskan unsur-unsur apa saja yang menyebabkan perekoniman suatu negara meningkat, kita akan menemukan berbagai teori yang dapat membantu menyelesaikannya. Teori-teori tersebut antara lain adalah teori Fredrich List yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi itu mempunyai 4 tahap. Tahap pertama adalah masa berburu dan mengembara dimana manusia masih menggantungkan diri pada alam. Tahap kedua adalah masa berternak dan bertanam. Selanjutnya pada tahap ketiga, manusia sudah mulai menggunakan akal pikiran untuk bertani dan membuat kerajinan. Pada masa ini, manusia sudah mempunyai tempat tinggal yang permanen. Dan pada tahap keempat, yaitu tahap kerajinan, industri dan perdagangan. Selain untuk memenuhi kebutuhan sendiri, manusia mulai menjual barang yang di buatnya untuk di jual kan. Dalam tahap ini, industri pun mulai berkembang dari undistri kerajinan menajdi industri besar.
Teori pertumbuhan ekonomi sendiri terbagi menjadi dua bagian, yaitu teori histori dan kalsik dan neoklasik. Teori pertumbuhan Fredrich List sendiri termasuk ke dalam teori histori bersama dengan teori Karu Bucher, Werner Sombart, dan Walt Whitmen Rosfow. Dalam teori klasik dan neoklasik, Adam Smith menjadi salah satu teoritikus yang menyumbangkan teori pertumbuhan ekonomi yang menurutnya di tandai oleh pertumbuhan output dengan komponen seperti sumber daya alam, tenaga kerja dan jumlah persediaan. Selain Smith, tokoh yang termasuk dalam teori pertumbuhan ekonomi klasik dan neoklasik lainnya adalah David Ricardo, Robert Sollow, dan Joseph Schumpeter.
Selain wirausaha, banyak sekali faktor-faktor penyebab perekonomian suatu negara mengalami peningkatkan. Berikut adalah faktor-faktor tersebut:
  1. Akumulasi modal. Jika pendapatan di tabung dan di investasikan kembali dengan tujuan memperbesar output dan pendapatan di kemudian hari, akumulasi modal pun akan terjadi.
  2. Pertumbuhan penduduk dan angkatan kerja. Secara tradisional, pertumbuhan penduduk dan angkatan kerja merupakan faktor pertumbuhan ekonomi. Semakin besar jumlah tenaga kerja maka kesempatan untuk mendapatkan tenaga kerja kreatif pun akan lebih besar. Begitu pun dengan pertumbuhan penduduk.
  3. Kemajuan teknologi. Hal ini mungkin merupakan salah satu faktor terpenting karena dari segala bidang, kinerja yang baik akan di dapatkan jika didukung dengan teknologi yang maju.

Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Kehadiran dan peranan wirausaha akan memberikan pengaruh terhadap kemajuan perekonomian dan perbaikan pada keadaan ekonomi di Indonesia sekarang ini karena wirausaha dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, meningkatkan pemerataan pendapatan, memanfaatkan dan memobilisasi sumberdaya untuk meningkatkan produktivitas nasional, serta meningkatkan kesejahteraan pemerintahan. Dengan demikian, meningkatnya perkembangan kewirausahaan dapat meningkatkan perekonomian di Indonesia.

Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Kewirausahaan
http://adeputraselayar.wordpress.com/ekonomi/
http://ssbelajar.blogspot.com/2012/09/kewirausahaan.html

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer